Keinginan Anak

Assalamualaikum wr. wb.
Dear Azayakana,

Disaat sekarang ini, terlalu banyak anak remaja yang memaksa orang tua untuk mengikuti sesuai keinginan. baik itu memaksa secara kasar maupun tidak kasar yang terkadang membuat orang tua sakit akan perkataan yang keluar dari mulut anaknya. INGIN, satu kata yang harus bisa di kendali seseorang agar tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi rasa keinginan itu sendiri. misalnya saja dalam menginginkan suatu barang seperti barang elektronik, pakaian, kenderaan dan lainnya. seperti yang sedang saya alami saat ini, seorang anak remaja berusia 17 tahun mempunyai keinginan memiliki handphone Ip****. Dengan hanya mengatakan "namanya awak udah pingin" lantas keinginannya itu tidak bisa dgantikan oleh merek lainnya. Saya pun sempat berfikir, bagaimana jika saya menjadi orang tua dari anak tersebut, apa yang harus saya lakukan.

  1. Apa akan langsung memarahi, memukulnya agar sang anak mengerti akan kondisi yang sedang dihadapi orang tuanya.
  2. Menjelaskan secara terus menurus bahwa yang ia inginkan itu hanya untuk dunia saja, dan menjelaskan apa yang tengah dihadapi orang tuanya.
  3. Mendiamkan semua sampai anak berfikir dengan sendirinya bahwa yang ia inginkan itu terlalu memaksa orang tuanya.
Sulit bagi saya untuk menjawab itu semua, karena saya sendiri juga belum merasakan menjadi orang tua itu seperti apa. tapi jika dilihat dari sisi anaknya, mungkin saya akan bisa berusaha untuk mengontrol semua keinginan saya itu agar tidak memaksa orang tua untuk membelikannya. Tidak semua anak yang dapat mengerti akan kesusahan yang tengah dihadapi para orang tua, atau bisa saja terkadang orang tua yang kurang memberikan penjelasan tentang apa yang dihadapi dalam keluarga. Saya pun bertanya kepada seseorang mengenai kasus ini, dan ia memberikan penjelasan bahwa jika saya menjadi orang tua anak tersebut, saya harus mengikuti point kedua di atas, yaitu menjelaskan tidak henti-hentinya mengenai masalah keuangan yang tengah dihadapi dan keinginan dunia itu tidak baik jika terlalu diikuti. karena Allah juga akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang menjadi keinginan kita. Dibawah ini ada sedikit saya jelaskan mengenai antara Kebutuhan dan Keinginan yang saya ambil dari http://buzielaje.blogspot.com/2012/10/kebutuhan-atau-keinginan.html

Karakteristik Kebutuhan dan Keinginan
KARAKTERISTIK
KEINGINAN
KEBUTUHAN
SUMBER
Hasrat / nafsu manusia
Fitrah manusia
HASIL
Kepuasan
Manfaat dan berkah
UKURAN
Preferensi atau selera
Fungsi
SIFAT
Subjektif
Objektif
TUNTUNAN ISLAM
Dibatasi / dikendalikan
Dipenuhi

Sekarang kita sudah tau mana bedanya antara apa itu kebutuhan dan keinginan. Terkadang banyak anak yang tidak dapat melihat apa yang telah diberikan orang tua kepada anaknya adalah kebutuhan untuk anaknya yang memang menjadi keseharusan bagi orang tua untuk memenuhinya.
Ingatkah kamu diwaktu kecil siapa yang memberikan makanan dan minuman, membelikan pakaian, susu, popok, mengajarkanmu mengenal kata-kata dan angka. Hingga menyekolahkanmu ke bangku pendidikan tanpa berfikir berapa jumlah yang akan ia keluarkan untuk anaknya. Semua itu mereka lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dan kewajibannya sebagai orang tau. Tapi bagaimana dengan kita sebagai anak, pernahkah kita berfikir untuk memberikan kewajiban kia kepada orang tua setelah kita menerima semua hak yang telah diberikan orang tua. Apa kita berfikir dapat menggantinya kelak jika kita sudah berpenghasilan. SALAH sekali jika menganggap dapat menggantikan semua pengorbanan orang tua dengan uang setelah kita bekerja diumur 20 Tahun. 
Sebagai anak harus bisa melihat kebawah, bukan berarti melihat kebawah tanah tapi melainkan melihat ke anak-anak lain yang mungkin tidak dapat bersekolah, tidak pernah minum susu melainkan hanya ASI dari Ibu nya. pernahkah kita melihat itu? Jarang sekali itu terjadi kepada seorang anak, kebanyakan anak selalu melihat ke atas, selalu melihat dan menginginkan menjadi anak orang kaya yang tanpa harus bersusah payah memikirkan berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh orang tuanya. Tidak salah jika ingin melihat dan fokus kepada orang kaya jika itu dapat membuat kita untuk berpacu menjadi orang kaya juga kelak agar dapat membahagiakan orang tua nantinya.
Alangkah indah jika menjadi seorang anak yang dapat selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan orang tuanya tanpa harus memaksa orang tua untuk memenuhi keinginannya. Seorang anak tidak akan pernah dapat membalas semua kebaikan yang diberikan oleh orang tua, oleh karena itu setidaknya sebagai anak jangan terlalu memaksa apa yang menjadi keinginannya serta berkelakuan baik dan sopan lah dalam berbicara kepada orang tua. 

So, kejarlah yang menjadikan kebutuhan untuk dirimu dari pada mengharapakan sesuatu dari keinginanmu. agar Allah akan selalu ada untuk menemanimu dalam memenuhi semua kebutuhan mu.



Assalamulaikum wr.wb

0 komentar:

Posting Komentar